Jumat, 26 Juni 2015

Tugas Akuntansi Pemerintahan (Realisasi Anggaran)

Nama  : Muhamad Suganda
Kelas   : 3D / 112080091
Prodi   : FKIP/Pendidikan Ekonomi

Soal!
1.      Bagaimana upaya untuk peningkatan kualitas dalam realisasi anggaran publik?
2.      Jelaskan anggaran daerah sebagai perangkat keputusan!
3.    Sebutkan dan jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi permintaan dalam sektor publik!
    Jawaban:
1.      Bagaimana upaya untuk peningkatan kualitas dalam realisasi anggaran publik?
Jawaban:
Upaya untuk peningkatan kualitas dalam realisasi anggaran publik yaitu dengan adanya pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat, pelayanan tersebut harus memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan atau masyarakat. Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin dari standar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Peningkatan kualitas untuk meningkatkan pelayanan yang ada ditekankan pada aspek berikut:
-                  - Struktural
Perbaikan struktural organisasi atau perusahaan harus dilakukan dari tingkat top manajemen hingga lower manajemen.
-                  - Operasional
Suatu perusahaan penjualan akan dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan apabila  peningkatan operasional dilaksanakan artinya secara langsung kualitas pelayanan juga dilaksanakan.
-                 - Visi
Suatu organisasi atau perusahaan harus mengetahui arah organisasi dengan cara mengidentifikasi tentang apa yang harus dilakukan siapa yang akan melaksanakan.
-          Strategi pelayanan
Cara yang ditentukan perusahaan dalam meningkatkan pelayanan sehingga visi dapat terwujud, strategi pelayanan tersebut harus memperhatikan perilaku pelanggan, harapan pelanggan, image pelanggan, loyalitas pelanggan dan alternatif-alternatif pelanggan.
Vincent Gespersz menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut:
-          Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses.
-          Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kepetatan pelayanan.
-          Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis.
-          Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan pelanggan.
-          Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani serta fasilitas pendukung lainnya.
-          Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi dan lain-lain.
Dr. W. Edwards Deming, seorang ahli manajemen yang dijuluki Bapak TQM, mengembangkan konsep Siklus Deming atau disebut juga Siklus PDSA (Plan, Do, Study and Act). Konsep Siklus Deming tentang peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Tahap Plan (Perencanaan)
Rencana perbaikan kualitas pelayanan mencakup (empat) langkah, yaitu:
-       Identifikasi peluang perbaikan.
-       Dokumentasi proses yang ada pada saat ini.
-       Menciptakan visi proses yang perlu perbaikan.
-       Menentukan jangkauan usaha perbaikan.
2. Tahap Do (Pelaksanaan)
Rencana yang telah disusun dilaksanakan secara nyata, bertahap dan berkesinambungan.
3. Tahap Study (Pemeriksaan)
Hasil pelaksanaan program kemudian dievaluasi, diperiksa, dicatat, untuk dijadikan dasar penyesuaian dan perbaikan.
4. Tahap Act (Pemeriksaan)
Penyesuaian dan perbaikan dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian. Langkah selanjutnya adalah mengulangi siklus rencana perbaikan berikutnya.

2.      Jelaskan anggaran daerah sebagai perangkat keputusan!
Jawaban:
Anggaran daerah sebagai perangkat keputusan karena anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut, yaitu:
1.      Anggaran sebagai alat perencanaan anggaran
Merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dan belanja pemerintah tersebut.
2.      Anggaran sebagai alat pengendalian
Anggaran merupakan suatu alat yang esensial untuk menghubungkan antara proses perencanaan dan proses pengendalian.
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran sector publik dapat digunakan untuk mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif.
3.      Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah sehingga dapat dilakukan prediksi- prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong,memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
4.      Anggaran sebagai alat politik
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan political tool sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaandana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political will, coalition building, keahlian berorganisasi dan pemahaman prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.
5.      Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.
6.      Anggaran adalah alat penilaian kinerja anggaran
Merupakan wujud komitmen dan budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian.
7.      Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran sebagai instrumen untuk memotivasi masyarakat manajemen agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi, anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but achieveable, maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.
8.      Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPR/DPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisirakan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.
Berdasarkan fungsi anggaran tersebut maka anggaran dapat dijadikan sebagai perangkat keputusan karena realisasi anggaran merupakan gambaran bagi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dimana di dalamnya terdapat data-data tentang alokasi anggaran yang di alirkan untuk apa saja anggaran itu apakah sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan sehingga dari data gambaran realisasi anggaran tersebut bisa menentukan keputusan bagi pemangku kepentingan dalam menentukan anggaran selanjutnya.

3.      Sebutkan dan jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi permintaan dalam sektor publik!
Jawaban:
-                                     Faktor Internal yang mempengaruhi permintaan dalam sektor publik yaitu pendapatan yang diterima oleh negara atau daerah tersebut, dimana ketika pendapatan suatu daerah tinggi maka akan mengakibatkan pembelanjaan daerah yang dilakukan tinggi pula sehingga akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah daerah akan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berkualitas sesuai dengan anggaran yang telah tersedia. Namum sebaliknya apabila pendapatan suatu daerah tersebut sedikit maka akan mengakibatkan kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat.
            Faktor eksternal yang mempengaruhi permintaan sektor publik yaitu masyarakat yang mempunyai kebutuhan untuk mengetahui untuk apa anggaran tersebut dibuat dan mengawasi apakah anggaran sudah tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan jadi pemerintah dan masyarakat juga membutuhkan fasilitas dan sarana yang dimana keduanya berasal dari anggaran yang telah ditetapkan guna memenuhi dan memfasilitasi kegiatan masyarakat guna menunjang kehidupan masyarakat kearah yang baik yaitu dengan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar