BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Akuntansi
memegang peranan penting pada kehidupan baik itu dari sektor publik (pemerintah),
sektor formal maupun informal, dan
masyarakat luas pada umumnya, karena di dalam kehidupan ekonomi,
akuntansi digunakan untuk mencatat,
meringkas, melaporkan, mengintrepretasikan data dasar ekonomi berbentuk
laporan pencatatan transaksi keuangan
yang diperlukan dalam memberikan
informasi yang relevan sebagai landasan
pengambilan keputusan untuk kepentingan semua
orang pada umumnya tanpa terkecuali, sesuai dengan pengertian dari
akuntansi menurut American Accounting Assosiation (AAA) adalah:
“the process of identifying, measuring,
and communicating economic information to permit informed judgments and
decisions by user of the information”. Yang apabila diartikan ke bahasa
Indonesia yaitu “ akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil kepuusan
yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut”.
Akuntansi
sebagai salah satu ilmu IPS yang
diajarkan kepada siswa disekolah mempunyai peranan yang sangat penting
dalam rangka membangkitkan kepekaan siswa terhadap perekomian negaranya,
memberikan kepedulian siswa terhadap pentingnya melakuakan pencatatan pada
setiap transaksi transaksi dalam segala hal yang menyangkut kegiatan ekonomi
dan dengan mengajarkan akuntansi kepada pesera didik secara tidak langsung
memberikan pemahaman bagi siswa bagaimana mendapatkan informasi informasi
menyangkut tentang keadaan keungan negara maupun perusahaan yang
biasanyadisajikan melalui media televisi, media masa dan sosial media lainnya
yang nantinya berguna bagi siswa tersebut memahami keadaaan negaranya, dalam
mencari pekerjaan dan lain lain. Akuntansi juagamelatih ketelitian dan konsestransi siswa dalam
membuat penyajian laporan keuangan dimulai
dari jurnal umum sampai jurnal khusus.
Model
pembelajaran Explicit intruction merupakan salah satu metode pembelajaran yang
tepat apabila diterapkan pada pembelajaran akuntansi, sistem pembelajaran pada metode explisit
intraction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan baik yang dapat diajarkan
denganpola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arend dalam
Trianto, 2010: 41). karena dalam pembelajaran akuntansi diperlukan pembelajaran
yang harus disajikan langsung dan perlahan secara terstruktur mengingat materi akuntansi
yang berupa penyajian laporan keuangan maka bentuk pembelajaran langsung dengan
pola selangkah demi selangkah yang diberikan kepada siswa dalam mempelajari
akuntansi diharapkan akan lebih memberikan pemahaman bagi siswa dalam
mempelajari akuntansi.
Akuntansi
merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak melakuakan perhitungan daripada
teorinya tidak seperti mata pelajaran yang diajarkan pada siswa program IPS
lainnya yang kebanyakan menyajikan teori teori dibandingkan dengan perhitungan
sepertipada mata pelajaran ekonomi, geografi, sosiologi, dan sejarah. Dan
kebanyakan dari siswa IPS mengalami Kesulitan untuk memahami materi materi dari
akuntansi yang berisikan materi tentang pembuatan keterangan keterangan dari
transaksi transaksi dalam perusahaan kedalam bentuk jurnal umum maupun khusus,
menyeimbangkan saldo antara debet kredit, memposting kedalam buku besar dan
materi materi akuntansi lainnya. dalam pengajarannya banyak menggunakan metode
ceramah dimana guru yang hanya berperan aktif dalam pembelajaran akuntansi
sedangakan para siswa hanya diam dan mendengarkan hal tersebut yang seolah olah menjadi ciri khas dalam
pembelajaran akuntansi dan yang menyebabkan siswa merasa jenuh dalam kelas dan
akhirnya siswa tersebut kurang memahami materi akuntansi yang telah diberikan.
Dari
pemaparan diatas yang menyebabkan penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap peningkatan
pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI semester 1 di SMAN 1
CIPERNA Kabupaten Cirebon tahun 2015”, yang diharapkan nantinya hasil dari
penelitian tersebut dapat menjadi referensi bagi para pengajar agar lebih
memperhatikan dalam pengembangan dan penerapan metode pembelajaran yang tepat
dalam mengajarkan akuntasi di SMA.
B.
Identifikasi masalah
Dari
analisis situasi diatas maka beberapa
hal yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebab terjadinya permaslahan
tersebut antara lain:
a. pengaruh
model pembelajaran explicit instruction pada mata pelajaran akuntansi kelas XI
semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon tahun 2015.
b. Pemahaman
siswa terhadap materi akuntansi yang diberikan pada kelas XI semester 1 SMAN 1
Ciperna Kabupaten Cirebon tahun 2015.
c. Antusias
siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran pada materi akuntansi apabila
model pembelajaran explicit instruction diterapkan.
d. Apakah
dengan diterapkannya model pembelajaran explicit intruction dapat memberikan
peningkatan pemahaman pada siswa
terhadap mata pelajaran akuntansi kelas XI semester 1 di SMAN 1 CIPERNA tahun
2015?
C.
Pembatasan masalah
Karena
keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka penulis membatasi penelitian ini hanya
terfokus kepada pembahasan sebagai berikut:
a. Pengaruh
model pembelajaran explicit intruction pada mata pelajaran akuntansi kelas XI
semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten
Cirebon tahun2015.
b. Apakah
dengan diterapkannya model pembelajaran explicit intruction dapat memberikan
peningkatan pemahaman pada siswa terhadap mata pelajaran akuntansi kelas XI semester
1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon
tahun 2015?
D.
Rumusan masalah
berdasarkan
latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahannya
dapat dirumuskan sebagai berikut:
bagaimana
pengaruh model pembelajaran explicit instruction dapat memberikan
peningkatanpemahaman pada siswa terhadap mata pelajaran akuntansi kelas XI
semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon tahun 2015?
E.
Tujuan penelitian
a. Untuk
mengetahui informasi tentang pengaruh model pembelajaran explicit instruction
dapat memberikan peningkatan pemahaman pada siswa kelas XI semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten
Cirebon tahun 2015.
b. Meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran
akuntansi kelas XI semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Ciperna tahun 2015.
c. Meningkatkan
ketertarikan siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI semester 1 di SMAN 1
Ciperna Kabupaten Cirebon tahun 2015.
F.
Kegunan hasil penelitian penelitian
a. Sebagai
bahan alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelaaran akuntansi
khususnya dalam menerapkan metode explicit instruction.
b. Dapat
menambahpengetahuan bagi peneliti dan dapatmenerapkan ilmu ilmu yang didapat.
c. Sebagai
bahan masukan bagi sekolah agar lebih meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
d. Membantu
siswa untuk dapat menemukan model yang tepat sebagai peningkatan pemahaman
terhadap materi akuntansi yang diberikan.
e. Meningkatkan
antusias siswa untuk ikut aktif pada saat mengikuti pembelajaran akuntasi yang
diberikan di kelas.
f. Memberikan
motivasi bagi siswa dalam memahami materi akuntansi yang diberikan di kelas.
g. Sebagai
masukan bagi guru dalam menindak lanjuti tentang pemberian materi akuntansi
untuk meningkatkan pemahaman siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Deskripsi teori
1.
Hakikat model pembelajaran explicit
intruction
suyatno,
(2009:127) explicit intructon merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan
prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah
demi selangkah
Selain
itu, Rosenhina, dkk (dikutip Yasa, 2012) mengemukakan bahwa explicit intruction
merupakan suatu model pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami
serta benar benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam
suatu pembelajaran.
Pendekatan
yang dirancang dalam metode ini yaitu dengan pembelajaran yang secara langsung
memberikan penerapan bagi siswa dengan pola selangkah demi selangakah yang
bertujuan memberikan semangat dan
peningktan pemahaman bagi siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung, oleh
karena itu kegiatan pembelajaran didalam kelas seharusnya dapat memberikan
penekanan bagi kemampuan siswa untuk
memberdayakan fungsi fungsi psikis dan mental yang dimilikinya, melalui model
pembelajaran explicit intruction diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan dengan mengajak siswa untuk berperanaktif terhadap
keberolangsungan pembelajaran dan dapat melahirkan suasan belajar dengan
memegang prinsip prinsip aktif kretif, inovatif, dan menyenangkan.
Tujuan
dan ciri model Explicit Intruction
Ada
beberapa ciri ciri model Explicit intruction yaitu sebagai berikut:
·
Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh
model pada siswa termasuk prosedur peneliaian belajar
·
Sintaks atau pola keseluruhan dan alur
kegiatan pembelajaran dan
·
Sistem pengeloalaan dan lingkungan
belajar model yang diperlukan agara kegiatan model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.
2. Hakikat
peningkatan pemahaman siswa
Pemahaman
berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman
merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia
Senja, 2008: 607 608) Pemahaman adalah
proses, cara memahami cara mempelajari baik baik agar mendapatkan pemahaman
yang banyak. Dalam pembelajaran seharusnya setiap siswa memahami pembelajaran
yang telah disampaikan, tetapi yang menjadi permasalahan adalah pemahamana dari
satu siswa dengan siswa yang lain berbeda beda hal tersebut
dikarenakan perkembangan dari setiap anak yang memiliki keunikan masing masing,
dalam enung Fatimah(2008: 28) dijelaskan maksudnya bahwa tiap tiap individu
berkembang dengan cara tertentu, seperti individu lain, seperti beberapa
individu yang lain, dan seperti tidak ada individu yang lain. Jadi dalam
pembelajaran pemahaman siswa harus benar benar diperhatikan karena paham atau
tidaknya siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan, hal tersebut
menunjukan keberhasilan guru dalam memberikan
materi yang disampaikannya. Pemahaman siswa menunjukan keberhasilan
mengajar guru.
Menurut Aunnurahman, (2009: 3) dalam proses
pembelajaran, pengembangan suasana kesetaraan melalui komunikasi dialogis yang
transparan, toleran, dan tidak arogan seharusnya terwujud di dalam aktivitas
pembelajaran karena suasana yang memberi kesempatan luas bagi setiap peserta
didik untuk berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan
pengembangan diri dan potensinya. pengertian tersebut jelas menerangkan untuk dapat meningkatkan
pemahaman siswa guru harus menciptakan suasana belajar yang ideal dan penerapan
metode model pembelajaran yang tepat.
Upaya
Peningkatan pemahaman belajar sangatlah tidak mudah, karena pemebelajaran
konvensional sekarang ini kurang cocok lagi untuk mentransfer ilmu ke peserta
didik jadi perlu adanya strategi
pembelajaran yang dapat menaarik siswa untuk belajar akuntansi. Dalam
pembelajaran, strategi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman belajar.
B.
kerangka berpikir
Pembelajaran
explicit intruction merupaka suatu pembelajaran yang mengajak siswanya agar
berperan aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung didalam kelas dengan
pengajaran secara langsung dan dengan pola selangkah demi selangkah, mengajak
siswa untuk dapat memanfaatkan waktu
pembelajaran yang ada dengan sebaik
mungkin dengan menanamkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan untuk
dapat lebih menekankan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Teknik
pembelajaran explicit intruction pada pelaksanaanya dapat berbentuk ceramah,
demonstrasi, pelatihan, atau praktik, dan kerja kelompok. Berdasarkan pola pelaksanaannya maka
terdapat beberapa fase yang diterapkan pada saat pembelajaran yaitu fase
persiapan, yang terdiri dari fase penyampaian tujuan dan menyiapkan siswa
sebagai langkah awal untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta
memotivasi siswa untuk berperan serta dalam pembelajaran yang berlangsung, fase
demonstrasi untuk memberikan pengetahuan serta ketrampilan, selanjutnyafase
pelatihan sebagai pemberian umpan balik apakah dengan siswa tersebut telah
memahami materi yang telah disampaiakan dengan baik atau tidak, memberikan
kesempatan bagi siswa untuk pelatihan lanjutan dan penerapan yang dilakukan
dengan memberikan kesempatan kesempatan latihan mandiri yang dihubungkan dengan
kehidupan sehari hari siswa.
C.
hipotesis penelitian
Berdasarkan
kerangka teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran explicit intruction
terhadap peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI semester 1 SMAN 1 Ciperna Kabupaten
cirebon Tahun 2015.
b) Diduga
tidak dapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran explicit
intruction terhadap peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi
kelas XI semester 1 SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon Tahun 2015.
BAB
III
PROSEDUR
PENELITIAN
A.
Metode penelitian
1. Tujuan
penelitian adalah:
a)
Untuk mengetahui informasi tentang
pengaruh model pembelajaran explicit instruction dapat memberikan peningkatan
pemahaman pada siswa kelas XI semester 1
di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon tahun 2015.
b)
Meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI semester
1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Ciperna tahun 2015.
c)
Meningkatkan ketertarikan siswa pada
mata pelajaran akuntansi kelas XI semester 1 di SMAN 1 Ciperna Kabupaten
Cirebon tahun 2015.
2. Waktu
dan tempat
a)
karena keterbatasan waktu dantenaga maka
waktu penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu: tahap 1 perencanaan
penelitian (agustus 2015)
· Proposal
· Instrumen
· Observasi
Tahap
2: pelaksanaan penelitian (agustus oktober 2015)
Tahap
3: penulisan laporan (november 2015)
b) tempat
penelitian
penelitian ini dilakukan di SMAN 1
Ciperna yang beralamatkan di Jalan jendral sudirman No. 001 Kabupaten Cirebon.
Alasan pemelihan SMAN 1 Cipernasebagai bahan penelitian karena lokasinya
terjangau sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data.
c) metode
penelitian
metode penelitian adalah suatu cara
sebagai usaha untuk menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan dalam upaya memecahkan suatu pengetahuan dalam upaya memecahkan
suatu permasalahan dengan menggunakan
metode ilmiah. Dengan penelitian pekerjaan penelitian lebih terarah. Sebab
metodepenelitian bermaksud memberikan kemudahan dan kejelasan tentang apa dan
bagaimana peneliti melakukan penelitian.
Penelitian ini metode kuantitatif dengan
pendekatan analisis korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran explicit intruction terhadap peningkatan pemahaman siswa
pada matapelajaran akuntansi kelas X1 Semester 1.
B.
Populasi dan sampel
Penelitian
ini dilakuakan untuk menguji seberapa besar pengaruh model pembelajaran
explicit intruction (x) terhadap peningkatan pemahaman siswa (y) pada mata
pelajaran akuntansi di SMAN 1 Ciperna Kabupaten Cirebon.
1) populasi
Menurut
sugiyono (2008: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek?subje yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Ciperna kelas IX.
2) sampel
Menurut
sugiyono (2008: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI
semester 1 di SMAN 1 Ciperna
C.
Instrumen penelitian
Menurut
sugiyono (2008: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian. Jumlah intrumen pada penelitian ini adalah dua intrumen
yaitu:
·
Intrumen untuk mengukur pengaruh model
pembelajaran explicit intruction
·
Intstrumen untuk mengukur peningkatan
pemahaman siswa kelas XI
D.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan
data apabila dilihat dari berbagai cara dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner( angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dalam
dua bagian:
1) pengumpulan
data untuk variabel (x) model pembelajaran explicit intruction melalui
observasi langsung dengan melihat fenomena yang terjadi dalam prosesbelajar
mengajar pada mata pelajaran akuntansi untuk data awal penelitian
2) pengumpulan
data variabel (y)peningkatan pemaham siswa. Data hasil belajar siswa kelas XI
semester 1 diambil dari dokumentasi nilai semester 1 pada guru mata pelajaran
akuntansi di SMAN 1 Ciperna Kab. Cirebon
E.
Teknik analisis data
Metode
analisis datayang digunakan adalah statistik atau disebut kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan
untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan serta
mencari pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun
model statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) uji
normalitas dilakukan dengan uji liferfors. Tujuan uji normalitas ini adalah
untuk memeriksa/ mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal.
2) regresi
adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel variabel. Sedangkan analisis
regresi adalah mempelajari bagaimana antar variabel saling berhubungan. Regresi
linier adalah regresi yang variabel bebasnya (variabel x) berpangkat paling
tinggi satu. Pengujian kelinieran regresi dilakukan dalam rangka menguji model
persamaan regresi suatu variabel y atau suatu varibel x. Persyaratan uji
kelinearan, diperlukan untuk melakukan analisis inferensial dalam uji asosiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar